(0362) 21684
dishub@bulelengkab.go.id
Dinas Perhubungan

Kenali Bahaya Blind Spot saat Berkendara

Admin dishub | 08 Maret 2021 | 2004 kali

Blind Spot atau titik buta dalam berkendara adalah bagian dari sekeliling pengendara yang tidak dapat dilihat saat mengemudikan kendaraan, karena beberapa alasan seperti jangkauan pandangan yang terbatas pada cermin (Spion), terhalang oleh muatan yang dibawa. Letak titik buta atau Blind Spot tergantung pada jenis kendaraan yang digunakan, umumnya semakin besar dimensi mobil maka semakin besar pula titik buta yang ada, untuk lebih jelasnya terlihat pada gambar. Titik buta mobil penumpang ada disebelah kanan dan kiri pengemudi seperti ditunjukan pada gambar :

Truk dan bus menjadi kendaraan dengan Blind spot paling besar. Setiap pengguna jalan HARUS TAHU AREA   BLIND SPOT , terutama saat berhadapan dengan kendaraan besar. Area titik buta paling besar di truk dan bus ada tepat dibelakang kendaraan, kemudian pada pilar A dan tepat di sebelah kanan dan di depan truk merupakan titik buta truk

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghilangkan pengaruh titik buta/ Blind Spot antara lain dengan :

  • Menggunakan cermin cembung untuk memperluas pandangan
  • Menggunakan beberapa cermin bantu sekaligus
  • Memasang cermin belakang yang biasa digunakan pada minibus
  • Ataupun penggunaan teknologi modern seperti sensor jarak pada saat mundur dan penggunaan kamera video sehingga dapat melihat kondisi di sekitar kendaraan secara lebih jelas, bahkan dengan gambar yang diperlihatkan di Dashboard dilengkapi dengan lintasan yang akan dilewati

Menurut Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), untuk mengurangi risiko yang timbul akibat blind spot, pengemudi sebaiknya melakukan beberapa tips berikut ini:

  1. Atur ulang kaca spion
    Sebelum memulai perjalanan, ada baiknya Anda mengatur ulang kaca spion kanan, kiri, dan dalam mobil dengan melebarkan jangkauan pandangan.
  2. Sesekali lihat spion
    Saat mengemudi, biasakan untuk selalu melihat ke spion tiap lima-delapan detik untuk mengetahui kondisi di sekitar kendaraan, terutama sebelum bermanuver.
  3. Lakukan shoulder check atau head check
    Karena spion tidak dapat menghilangkan seluruh area blind spot, maka pengemudi tidak boleh hanya bergantung pada kaca spion saat melakukan manuver. Sebaiknya lakukan shoulder check atau head check. Shoulder check atau head check adalah pemeriksaan visual sesaat secara langsung pada area yang tidak terjangkau oleh kaca spion. Anda hanya cukup menoleh ke arah kanan atau kiri hanya sebatas bahu. Hal ini dilakukan jika Anda kurang yakin dengan melirik ke spion dan juga dilakukan saat hendak menyalip, berbelok, atau berpindah jalur. Selain harus melihat jauh ke depan, Anda juga harus bisa menguasai seluruh bidang pandang kendaraan Anda.
  4. Bunyikan klakson
    Saat menyalip kendaraan lain, pandangan kita menjadi terbatas. Anda bisa membunyikan klakson pendek untuk mengurangi efek negatif blind spot sekaligus menjadi tanda kepada pengemudi lain atau kepada pejalan kaki yang menyeberang yang tidak terlihat oleh mata pengemudi.
  5. Tingkatkan kewaspadaan saat berada pada situasi tertentu

Tingkatkan kewaspadaan saat Anda berada di persimpangan, tikungan, area berbukit, area padat bangunan, kondisi berdebu, atau area perumahan. Kurangi kecepatan, sediakan ruang bila pandangan Anda terhalang saat berada di situasi tertentu.Jika pandangan sangat terbatas oleh debu, kabut, atau asap yang pekat, segeralah berhenti. Pinggirkan kendaraan sampai situasi terkendali.