(0362) 21684
dishub@bulelengkab.go.id
Dinas Perhubungan

Dishub Bubarkan Terminal Bayangan

Admin dishub | 28 November 2017 | 831 kali

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng tertibkan sejumlah angkutan yang mencari penumpang di jalur jalan raya Sudirman, Ahmad Yani dan sekitarnya di wilayah kawasan Banyuasri, Singaraja, Senin 27 Nopember 2017.

Seringkali wilayah wilayah itu menjadi tewrminal bayangan bagi angkutan kota sehingga lalulintas menjadi sembraut. Sementara sopir sering beralasan, di dalam terminal Banyuasri tidak ada penumpang.

Bahkan, saat penertiban ada petugas sampai “kucing-kucingan” dengan sopir angkot karena takut akan kena tilang. Bagi sopir yang ketahuan mangkal di pingir jalan diminta langsung untuk masuk ke terminal Banyuasri.

Setidaknya ada 11 angkutan baik itu 5 angkutan pedesaan jurusan Singaraja-Seririt dan 6 angkutan jurusan Banyuasri-Penarukan yang berhasil ditertibkan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra menjelaskan, penertiban terhadap angkutan umum yang mencari penumpang dipingir jalan memang sudah menjadi program rutin yang dilakukan Dinas Perhubungan Buleleng.

Menurutnya, selama ini sopir angkutan umum di terminal Banyuasri mengaku memilih ngetam di pinggir jalan denga alas an aspal terminal yang rusak.

“Sekarang aspal di dalam terminal sudah bagus dengan hotmik jadi tidak ada alasan lagi mencari penumpang diluar terminal. Makanya kita lakukan pembinaan, himbauan, dan juga peringatan kepada sopir tersebut untuk masuk dalam terminal Banyuasri’ jelasnya.

Gunawan menambahkan, penertiban terhadap sopir yang membandel ini akan terus dilakukan secara berkesinambungan. Hanya saja, sesuai dengan UU No 22/2009 tentang LLAJ, Dinas Perhubungan hanya bertugas sebagai penyiapan sarana prasarana LLAJ, Uji KIR, dan Pembinaan Operasional sesuai kewenangan daerah. Sementara untuk penegakan hokum merupakan kewenangan Polri.

“Kewenangan kita hanya sebatas membina, memberikan himbauan dan mengingatkan saja. Kalau ada sopir yang masih membandel dan melanggar kita akan data untuk selanjutnya kita laporkan ke Sat Lantas Polres Buleleng untuk diberikan sanksi”imbuhnya.

Salah seorang sopir, Wayan Kanta mengaku terpaksa mangkal diluar terminal untuk lebih mudah mencari penumpang. Selama ini sulit sekali mencari penumpang di dalam terminal.

“Situasi seperti sekarang sulit cari penumpang di dalam terminal, sementara kita juga cari setoran. Terpaksa mangkal diluar,” ujarnya.

Kanta menuturkan kondisi angkutan kota seperti pepatah “hidup segan mati tak mau”. Jumlah warga yang membawa kendaraan pribadi entah sepeda motor dan kendaraan roda empat membuat tidak ada penumpang di jalan.

“Kini warga kemana-mana bawa kendaraan sendiri. Lihat saja pak, kadang siang hari di depan sekolah sampai bikin macet yang jemput anak sekolah dengan sepeda motor sampai berbaris panjang memakan badan jalan. Mestinya itu juga bias ditertibkan karena bikin sembraut juga”Ujar Kanta.