Tidaklah berlebihan bila pimpinan Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal yang merupakan Kampus PKTJ terbesar Asia mengirim taruna dan teruninya ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng, Bali.
Ternyata setelah enam taruna yang dikirim oleh lembaga pendidikan kedinasan milik Kementerian Perhubungan RI untuk melakukan praktek lapangan di Dishub Buleleng memperoleh fakta bahwa perlengkapan jalan atau lalulintas di Kabupaten Buleleng jauh lebih bagus dan lebih lengkap dibandingkan dengan daerah lain terutama daerah-daerah di Pulau Jawa.
“Sepanjang perjalanan kami pertama dari Denpasar ke Buleleng ini, hampir tidak ada jalan yang rusak. Tidak ada jalan yang berlombang. Perlengkapan jalan seperti rambu-rambu sudah sangat baik. Tidak seperti di Jawa,” ungkap taruna PKTJ Tegal, Aristyo Rahadyan dan Dea Safitri P kepada Balieditor.com saat ditemui di ruang kerja Kadishub Buleleng Gede Gunawan AP, Rabu (6/4/2016) siang.
“Kesan pertama kami jalan-jalan lebih bagus daripada di Jawa. Kerusakan hampir tidak ada. Rambu-rambu lengkap dan markas jalan jelas,” tambah Dea.
Kata Aristyo, selain perlengkapan jalan yang cukup baik, para taruna juga menemukan hal lain yang juga tidak kalah penting dalam manajemen keselamatan transportasi jalan. Apa itu? Aristyo menyebutkan koordinasi yang baik di forum LLAJR. “Kami perlu belajar dari system keselamatan yang sudah diterapkan di Buleleng dan nanti akan menjadi contoh bagi daerah lain,” papar Aristyo.
BUkan hanya itu, kata Dea, mereka juga terpesona dengan program Bimops (Bimbingan Operasi). “Yang sangat salut adalah program Bimops. Ini di daerah lain tidak ada. Ini buat kami merasa terhormat bisa di Dishub Buleleng. Kami mendapat banyak pengalaman di Dishub Buleleng,” papar gadis yang pernah menjadi mayoret di PKTJ Tegal itu.
Kedua taruna dari kampus PKTJ terbesar Asia itu jugamenambahkan, keunggulan Dishub Buleleng lainnya adalah perencanaan lalulintas yang sangat amat baik bila dibandingkan di daerah lain terutama di Pulau Jawa yang dinilainya masih megaburan. “Selain itu, yang kami dapatkan di Dishub Buleleng adalah sikap tanggap. Seperti traffic light di Simpang Wijaya yang lampunya pecah langsung kami bersama staf disini langsung cek dan langsung pula diperbaiki. Hebat,” papar Aristyo lagi.
Dengan pengalaman yang diperoleh di Dishub Buleleng, Dea berjanji akan menerapkan ilmu tersebut di daerah Jawa terutama di Kabupaten Tegal yang perlengkapan jalannya masih jauh dari harapan. “Terus terang kami salut karena disini perlengkapan jalan sudah lengkap, kalau di Jawa lampu sudah pudar,” ungkap Dea lagi.
Kadishub Gede Gunawan AP mengaku, ia bersama para Kabidnya langsung melibatkan para taruna PKTJ Tegal itu berbagai program dan aktivitas di lapangan. “Adik-adik ini langsung kita libatkan, karena kita juga butuh ilmu mereka yang mereka dapat di kampus. Kita kombinasikan pengalaman staf di Dishub dengan ilmu atau teori adik-adik yang didapatkan di kampus,” ujar Kadishub Gunawan.
Download disini